Langsung ke konten utama

Cintaku Nyaris Sempurna


diambil dari google

Banyak orang bilang di dunia ini tidak ada yang sempurna, namun bolehlah aku mengatakan bahwa cintaku ini nyaris sempurna untukmu, Laras.
          Aku mengenal Laras saat memasuki dunia putih abu-abu. Mungkin secara fisik dia tak secantik Taylor Swift. Bahkan temanku mengatakan bahwa kecantikan Laras di bawah standar dengan gadis remaja pada umumnya. Bagiku Taylor Swift kalah cantik dengan Laras, dan Laras bagiku memang bukan gadis pada umumnya.   Ketika teman-temanku mengatakan bahwa Laras itu aneh aku justru mengatakan bahwa Laras itu unik hingga ke unikannya tiada tandingannya.
          Aku suka cara Laras turun dari mobil elp datang kesekolah, aku suka cara Laras menyapa teman-temannya, aku suka cara laras berjalan, aku suka cara Laras makan di kantin, aku suka gaya tertawa laras, aku suka Laras yang jarang mengerjakan PR, aku suka laras yang dihukum di depan kelas karena tidak bisa menyelesaikan soal matematika, aku suka Laras yang tertidur saat pelajaran bahasa dan sejarah, dan aku suka Laras yang selalu bolos pelajaran olah raga. Hingga dimanakah celaku untuk tidak menyukai laras?
         Berkali-kali aku mengutarakan perasaanku pada Laras dengan berbagai cara pula, dari mulai cara klasik yakni berkirim surat cinta, mengutarakannya secara langsung, dengan perantara teman, hingga yang paling moderen yakni sms, telefon, e-mail, sampai berkirim pesan di facebooknya. Jawabannya tetap sama “tidak”. Namun penolakannya bukan membuat patah hati justru membuat aku semakin kuat dan cintaku ini nyaris sempurna untukmu Laras.
      “Sudahlah, cari cewek lain saja.” Itulah pendapat sahabatku ketika entah yang keberapakalinya aku ditolak Laras. Kegagalan merupakan awal dari kesuksesan, aku yakin pada akhirnya aku akan bahagia bersama Laras, karena cintaku nyaris sempurna untukmu Laras.
                Aku tidak tahu apa yang tidak disukai oleh Laras dariku, sedangkan banyak perempuan lain yang mengejar-ngejar dan mengharapkan aku. Bagaimana tidak prestasiku membuat aku cukup dikenal oleh warga sekolah khususnya kaum hawa. Aku selalu juara dalam pertandingan basket, aku anak band, prestasi akademikku lumayan di kelas dan aku juara olympiade IT. Aku siswa berprestasi, bahkan aku menempati posisi yang cukup tinggi dalam organisasi sekolah. Ketika banyak gadis mengagumiku, hanya Laras yang selalu datar dan sepertinya tidak menganggap aku ada.
                Laras semakin cantik dengan balutan Jilbabnya ketika duduk di kelas dua belas, Semakin cantik dan dewasa. Detik-detik terakhir SMA pun tidak aku lewati begitu saja aku utarakan lagi perasaanku ini, tidak tanggung-tanggung di atas panggung saat perpisahan aku utarakan dengan disaksikan banyak mata. akhirnya tidak sia-sia dengan wajah Laras yang merah padam mengangguk lembut. Laras anggukanmu semakin membuat kau tambah cantik.
          Kebahagianku hanya sebentar saja, ditengah jalannya acara perpisahan tanpa sepengetahuanku Laras pulang lebih dulu. Dan aku menemukan secarik kertas di dalam jas yang aku titipkan padanya sebelum aku mempersembahkan sebuah lagu di atas panggung.
Maaf aku pulang lebih dulu.
Aku pikir kamu dapat mengerti mengapa aku selalu tidak menerima cintamu, Rivan. Bukan aku tidak menyukaimu, tapi aku tidak bisa pacaran. Aku tidak suka status, ataupun kebahagiaan yang diselimuti status pacaran. Ketahuilah itu hanya kebahagiaan semu. Dan aku hanya ingin mendapatkan kebahagiaan hakiki. Maaf kali inipun aku tidak bisa menerimamu.
Larasati Ningrum.
                Dua tahun aku berpisah dari Laras, tanpa kabar setelah acara perpisahan itu. Yang aku tahu Laras melanjutkan kuliahnya ke kota yang berbeda denganku. kebahagiaan Hakiki, aku tahu maksudnya adalah sebuah pernikahan. Aku tidak pernah memikirkannya sama sekali, apakah semua wanita memikirkan pernikahan di usia yang terlalu dini? Laras kau seperti membuat cintaku sempurna dengan pemikiran yang matang itu, lima atau enam tahun lagi setelah aku selesai kuliah dan memiliki pekerjaan aku akan langsung meminangmu Laras. cintaku ini nyaris sempurna untukmu Laras.
             Aku merasakan sakit yang tak terkira, benar-benar seakan aku telah mati dan aku bagaikan mayat hidup. Lebih tepatnya aku tak ingin hidup lagi. Laras telah menemukan kebahagiaan hakikihnya. Dan kini aku sadar didunia ini tidak ada yang sempurna termasuk cintaku yang tak sempurna tanpa kamu Laras.



*Kisah yang ditulis pada tahun 2010 silam ketika baru lulus SMA.

Komentar

Posting Komentar